tingkah laku babi



TINGKAH LAKU BABI
Class              : Mammalia
Orde               : Atroodactyla
Famili             : Suidae
Genus                        : S U S
Spesies                     : S. scrofa à Eropah
                                      S. vitatus à Asia
Sus vitatus               à badan lebar
                                    à kaki pendek
                                    à daya reproduksi tinggi
Terdapat 2 type babi :
a.   Type pedaging (meat)
b.   Type lemak (bacon)
type pedaging (meat) : Duroc, Minnesota, Poland China, Barkshire, Hereford.
type lemak (bacon) : American Landrace, Tamworth, Yorkshire

TINGKAH LAKU INGESTIF
babi termasuk hewan à omnivora

makanan : akar, umbi, kecambah, rumput, daun-daunan, cacing, katak, ular, bekicot, anak burung, telur, daging


MENGAKAR
Di padang penggembalaan babi membongkar tanah dengan moncong untuk mencari akar umbi-umbian dan cacing.

A. MAKAN

Babi suka terhadap manis (tetes tebu) kurang suka asin dan butuh minum à tempat makan sebaiknya dekat dengan tempat minum.

 Rangsangan makan :
a.   melihat temannya bergerombol,
b.   mendengar suara teman
c.     banyak cahaya (kandang terang)
Sifat makan babi : rakus/saling seruduk, sehingga pertumbuhan cepat.
tempat makan (ripel) harus sebanding dengan jumlah babi dan kandang, misal :
ideal à tmk  : babi  = 1 : 5
babi kecil à tmk  : babi  = 1 : 7
daging babi termasuk cepat empuk à dengan pemanasan daging à matang à larva cacing tidak mati.
Babi sebagai  carier parasit cacing pita larva cacing (cystersuis à cyste) à diam disela-sela otot à tidak mati karena pemanasan sebentar à termakan à berkembang dewasa di dalam usus induk semang (manusia) à bisa masuk ke otak à epilepsi/ayan.
cacing pita pada sapi à Taenea saginata
cacing pita pada babi à Taenea solium

C . MINUM

      tingkah laku makan dan minum berselang : makan à minum à dst.
Jumlah konsumsi air dipengaruhi oleh suhu udara, berat badan, keadaan tubuh, fisiologis (bunting) dan pathologis (sakit).
1.   TINGKAH LAKU SEKSUAL
A.  JANTAN
Umur pubertas sekitar 7 bulan. sperma sudah tumbuh pada umur 4 bulan
sampai umur 1 tahun à belum mampu membuahi.
Pada umur 5 – 8 bulan biasanya belum bisa ejakulasi. Babi jantan puber menaiki apa saja :
Ø betina berahi/tidak berahi
Ø jantan lain
Ø benda lain à panthom
indera : penciuman/olfactory, kurang
penglihatan & pendengaran à utama
Bila jantan melihat reaksi betina diam saja à baru jantan mencium : urin, vulva betina birahi maka libido seksualnya meningkat.
pengalaman hubungan sosial sebelumnya sangat penting dalam libido seksualis jantan.
bagus : jantan dipelihara bersama jantan lain


B. BETINA

Ø babi termasuk hewan multipara
Ø Umur pubertas 6 – 8 bulan. tergantung ras ditandai dengan timbul perhatian terhadap jantan.
sejak awal puber à berperilaku estrus
Ø gelisah, menaiki temannya, tapi
Ø tidak mau menaiki jantan

1.   Panjang siklus birahi à 21 hari.
2.   ovulasi hari ke 1 – 5 hari. fase estrus, mulai banyak hari à ke 2 estrus.
3.   lama periode estrus 1 – 5 hari
4.   Lama mengandung 3 bulan, 3 minggu, 3 hari.


tanda-tanda estrus :
a.   gelisah menaiki betina lain
b.   nafsu makan turun
c.    lebih atraktif
d.   urinasi bila ada jantan
e.   vulva merah dan bengkak 2-8 hari sebelum estrus
f.      keluar lendir berahi

TINGKAH LAKU INDUK
1.    membuat sarang ; tiga hari sebelum partus tiba, tempat diluar kandang à menggali tanah (lekukan), tempat di dalam kandang à mebuat tumpukan jerami.
2.    Waktu partus ; senja hari,
Tanda-tanda sebelum partus ; vulva bengkak, ambing membersar, air susu mulai keluar, berguling-guling, frekuensi nafas meningkat, suhu tubuh meningkat.
Partus :
Ø posisi dilakukan dengan berbaring,
Ø tiap anak dibungsus plasenta,
Ø anak dibersihkan à plc. Dimakan,
Ø lama melahirkan 3 – 4 jam, tergantung jumlah anak,
Ø sering karena gugup, à kanibal,
Ø perhatian ke anak à post partus, kurang.

pemeliharaan anak ; perhatian terhadap anak kurang à jaga 1 – 4 hari post partus supaya anak tidak terjepit induk, setelah 4 – 10 hari post partus à diasuh keluar kandang.

4. Menyusui ; posisi induk menyusui berbaring/berdiri, biasa terjadi suckling order diantara anak, biasanya ambing pectoral (dada) lebih besar dari pada ambing inguinal (perut), anak dg. berat badan tinggi à dapat ambing yang pectoral, frekuensi menyusu : 18 – 28 kali/hari à 4 – 8 menit


TINGKAH LAKU LAINNYA

A.  AGONISTIK

ribut dan suka berebut ambing, makanan, dan tempat nyaman

B. DOMINAN DAN SUBORDINAN

Anak makin besar makin dominan, jantan dan betina cepat tumbuh, membuat kelompok sendiri-sendiri, dominasi.

C.  ELIMINASI

Tempat defakasi terkonsentrasi pada satu tempat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah reproduksi unggas

agrostologi