tingkah laku ayam

TINGKAH LAKU AYAM

AYAM  termasuk hewan OMNIVORA     

SPECIES
§  Beebe (1926)
§     Gallus gallus, Linneus
§     Gallus ferrugineus
§     Gallus sonnratii, Temminick
§     Gallus lafayetti, Lesson

§  Hutt (1949)  
§     Gallus gallus             
§      Gallus domesticus (ayam piaraan hasil persilangan dari species-species lainnya)

Berbagai species tersebut diatas  saat ini diklasifikasikan sebagai species-species:
§     ASIA
§     MEDITERANIA
§     INGGRIS
§     AMERIKA

HUBUNGAN ANAK - INDUK :
SECARA ALAMIAH:
15 menit setelah menetas anak ayam menciap-ciap bila tidak menemukan induknya      Þ    butuh kehangatan  
Þ  induk merasa terpanggil oleh ciapannya :    IMPRINTING

Penglihatan kurang berperan:
§  Percobaan dengan cungkup gelas
      anak ayam dalam cungkup tidak tembus suara, anak ayam tidak akan didekati oleh induknya, meskipun jelas terlihat
      anak ayam di balik dinding akan terus dicari induknya, karena terdengar suaranya
Þ               KOMUNIKASI paling penting pada hubungan anak ayam dengan  induk adalah melalui PENDENGARAN.
§   Letak induk dan  anak berjauhan  Þ induk dapat mengetahui keadaan anaknya  melalui suaranya.
     misal: anak ayam menciap karena: 
      kesulitan/kesakitan/terjepit
      tidak ada makanan
      ketakutan: ada elang / tersesat
      kegirangan karena  mendapat cacing
§   Induk akan ”mengutruk” sebagai tanda :
memanggil anaknya   :   ada makanan
memanggil anaknya   :   untuk mengikuti,
memberitahu adanya bahaya
memberitahu posisi/keberadaannya.

§   Induk mengasuh anak  : anak tidur / berlindung dibawah lpatan sayap induknya
§   Bila anak sudah berumur 12 – 16 minggu  :
     penyapihan dimulai, hubungan antara induk  -  anak  mulai renggang
     pada umur tersebut   anak aayam  mampu mencari makan sendiri, menghindari bahaya
     bila tidak mau pisah    Þ      dipatuk/diusir.

§   PENCAMPURAN ANAK
§       Umur ternak waktu dicampur sama
     1 s.d 16 hari, dicampur  Þ     tenang
                                                                      setelah 16 hari   Þ  saling mematuk
Þ  gejala kanibalisme muncul
     setelah 16 hari  Þ  tenang, bila jumlah pendatang lebih banyak dari penghuni asal
§       Umur ternak waktu dicampur berbeda
     tua     Þ     dominan
     muda  Þ     subordinan : tersisih, pertumbuhan terhambat
Þ JANGAN mencampur hewan yang umurnya berbeda.

§  Sampai anak dewasa       :    induk dominan
§  Sesudah anak dewasa     :    akan dominan walau terhadap induknya
     Dominan      :   ayam jantan tua, besar
     Pemimpin    :   tidak jelas
     Pada itik        :   jantan sebagai pemimpin


TINGKAH LAKU INGESTIF

1.  M A K A N
Þ          anak ayam baru menetas  : mematuk segala , lama-lama bisa memilih objek yang harus dipatuk
Þ          proses belajar: < 30 jam setelah menetas : cerebellum  
Þ          30 jam kemampuan mengingat menurun
Þ          pilihan ayam:  bentuk, warna, sentuhan
ã   PERIODE GUGUP : periode mencoba
bila sering terjadi, akan berpengaruh terhadap produksi
(biasa terjadi pada pemberian pakan yang berubah-ubah)
ã   Nafsu makan meningkat bila  melihat temannya makan

2.     M I N U M
      Anak ayam tidak belajar minum, tetapi belajar makan,         mematuk.
      Mula-mula mematuk serpihan ringan (dedak) yang meng-apung di atas air, dari pengalaman itu ayam belajar minum

Praktis:
Makan dan minum diberikan dalam waktu 24 jam setelah menetas, makin cepat belajar  ¤ ¤ ¤  makin baik
Ayam sangat membutuhkan air

TINGKAH LAKU SOSIAL

1.  HIERARKI  ¤ ¤  KASTA
         Jantan  : tua besar, bentuk bagus   ¤     mempunyai hak mematuk / peck order
HIERARKI berubah:
      setiap diadakan perubahan kelompok
      sekitar 2 minggu  ¤  stabil kembali

2.  PENCAMPURAN KELOMPOK
§   jumlah kelompok baru < jumlah kelompok lama
¤  produksi turun 25 %
§   jumlah kelompok baru > jumlah kelompok lama
¤  produksi turun 75 %
2 minggu normal kembali

Pembentukan kelompok sejak umur 1 hari sampai umur 2 minggu
Ayam dewasa 10 hari dipisah  ¤ ¤  asing

3.  PENGARUH TINGKAT SOSIAL
§  Ternak dengan tingkat sosial yang tinggi  ¤ ¤  memilih makanan terlebih dahulu
§  Anggota kelompok berebut tentang : makanan, jodoh dan fasi-litas lainnya (tempat tidur, sarang, dll).



TINGKAH LAKU SEKSUAL

Tingkah laku seksual termasuk tingkah laku sosial, sebab:
§  Menyangkut lebih dari satu ekor
Ayam adalah hewan poligami

JANTAN
§  Tarian WALTZ:  *  merendahkan sayap
*  mendekati betina
*  melangkah ke samping betina hingga dekat sekali
Ada 3 macam tarian WALTZ diperlihatkan kepada BETINA
§   Sebagai pinangan
§   Yang sudah siap kawin
§   Setelah selesai kawin

Aktivitas pengganti Þ  mengalihkan dorongan seksual
­   Bila pinangan tidak ada tanggapan, JANTAN  mematuk-matuk batu/mengais-ais sambil memanggil BETINA.
­   Jika tetap tidak ada tanggapan, BETINA dikejar.

Penegakkan bulu
Leher jantan ditinggikan, bulu ditegakkan, bulu seluruh badan bergetar    ¤ ¤   dilakukan sebelum & sesudah kawin

Gerakan Ekor
Ekor si jantan digerakkan dengan cepat dalam arah horizontal

Gerakan Kepala
Kepala dimiringkan, kemudian digerakkan membuat satu lingkaran

Penyisiran Bulu
Menggosok-gosokkan kepala pada sayapnya

Hentakan Kaki
­  Jantan berlari dengan kaki dibengkokkan, sayapnya direndahkan, sehingga menyentuh tanah, leher dipendekkan
­  Biasanya dilakukan sebelum jantan mengejar betina.

Gerakan Abnormal
­  Jantan mengitari betina sambil mengawasinya dengan seksama
­  Jantan mendekati betina dari belakang lalu mematuk kepala/leher betina sambil mengepakkan sayapnya dengan cepat

BETINA
­  Menolak dikawini   : lari
­  Menerima             : dada, ekor merapat ke tanah, sayap dikem-bangkan untuk menjaga keseimbangan.

§   Bersarang
­   Akan bertelur, gelisah
­   Proses bertelur mempengaruhi jiwa ayam
Þ  tenang bila ada sarang  yang ada telurnya.

§  Mengeram
Dapat dihilangkan melalui seleksi
Untuk mencegah ayam betina mengeram:
­   Kandang jangan terlalu gelap
­   Suhu jangan terlalu tinggi
­   Litter jangan terlalu tebal
­   Dikeluarkan dari kelompok

Menghentikan ayam betina mengeram:
­   Dilepas, dibiarkan jalan-jalan
­   Kandang yang sejuk
­   Dimandikan (suhu tubuhnya diturunkan).

Mengasuh Anak
­   Induk umumnya agresif
­   Penyapihan terjadi pada umur anak 12 – 16 minggu, induk berahi lagi

Komunikasi
­   Penglihatan untuk pengenalan dan ingatan
Þ          bentuk dan warna kepala (jengger dan pial)
Þ          warna bulu sayap/tubuh
­   Pendengaran
Suara (kokok) sebagai alat komunikasi antara induk dengan anak, atau betina memberi tanda pejantan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah reproduksi unggas

agrostologi

tingkah laku babi