artiker kewirausahaan bab 8 dan 9


BAB 8 : MANAJEMEN RISIKO

MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH
Masalah adalah bentuk awal dari 2 hal yang bisa berujung pada hasil yang berbeda, yaitu yang satu berujung pada kegagalan atau berhenti mencoba dan yang lainnya adalah berujung pada kesuksesan.
Apa itu masalah
Bentuk dan rupa dari masalah yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1.       Berupa soal-soal materi dari mata pelajaran yang harus dijawab.
2.       Tugas dari guru atau atasan anda yang harus diselesaikan.
3.       Kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
4.       Hambatan atau hal-hal yang merintangi suatu proses pekerjaan dan kita tidak bisa menghindarinya.
5.       Cobaan yang datang dalam kehidupan kita atau disaat mau menempuh ujian di sekolah.
Menurut Djarwanto (1989), masalah bisa dipahami sebagai:
1.       Suatu hambatan atau kendala dalam pencapaian tujuan.
2.       Suatu keadaan yang membuat ragu-ragu, bingung, cemas untuk memutuskannya.
3.       Kesenjangan antara suatu yang diinginkan dengan kenyataan.
4.       Tindakan penyimpangan dari norma atau aturan yang berlaku.
Ciri-ciri masalah
1.       Suatu hal yang penting tetapi belum bisa dapat terselesaikan
2.       Suatu hambatan yang menghadang penyelesaian suatu pekerjaan berupa persoalan.
3.       Penyimpangan hasil dari perencanaan aktual.
4.       Keadaan realistis yang tidak bisa dihindari untuk ditanggapi
5.       Sebuah pekerjaan yang diberikan pada seseorang di mana ia belum mempunyai pengetahuan dan informasi yang cukup untuk menyelesaikannya.
Cara Pandang Orang terhadap Masalah
Dua cara pandang orang terhadap masalah adalah sebagai berikut:
1.       Cara pandang orang yang pesimis
Orang pesimis selalu memandang masalah dari sisi yang berbeda dan ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a.       Selalu menghindari risiko
b.      Kenyamanan sebagai faktor penting untuk menjadi dasar pengambilan keputusan dalam menyelesaikannya.
c.       Berpikir ‘negatif’ terhadap masalah yang tampak kecil tetapi dibesarkan hingga tampak kesulitan itu besar sekali.
d.      Menganggap sebuah masalah sebagai kesulitan, jadi tidak ingin diselesaikan atau dilewati.
e.      Rasa takutnya lebih besar daripada berpikir tentang kemampuannya.

2.       Cara pandang orang yang optimis
Orang yang beertpe optimis akan melihat masalaha dari sisi yang berbeda dan merupakan kebalikan dari orang yang bertipe pesimis. Ciri-ciri dari orang yang optimis :
a.       Melihat sisi lain dari sebuah masalah, yaitu tantangan dan keinginan untuk mengatasinya.
b.      Tidak melihat resiko terlebih dahulu, tetapi juga melihat sisi lainnya yaitu nilai dan manfaat yang terkandung dalam sebuah masalah.
c.       Meyukai tantangan dan menyelesaikan masalah itu yang baginya adalah sebagai sebuah hobi dan sesuatu yang menyenangkan.
d.      Berpikir positif, karena ia berpikir bahwa apapun yang bersifat positif akan berujung pada hal yang positif (baik).
e.      Masalah adalah peluang; jadi masalah itu diibaratkan sebagai sebuah gunung yang di dalamnya terdapat harta karun.
f.        Kemampuan ia anggap sebagai nilai lebihnya; jadi akan lebih percaya diri dan tidak takut untuk masuk ke dalam sebuah masalah.
Berarti kunci kesuksesan untuk menjadi wirausahawan ditinjau dari cara pandang terhadap masalah adalah sebagai berikut:
1.       Berpikir positif sebagai titik awal
2.       Optimis dalam keyakinan diri bahwa ia mampu menyelesaikannya.
3.       Masalah adalah sisi buruk yang tampak, dan peluang adalah sisi baik yang muncul dari sebuah kesulitan.
Teknik Pemecahan Masalah
Kemampuan Mengatasi Ketakutan adalah Kunci Awal Pemecahan Masalah
Kegagalan orang dalam berwirausaha adalah besarnya rasa takut yang mengubur semua kemampuan kreativitas dan pengetahuannya sehingga ia enggan atau malas untuk mencoba menjadi wirausahawan. Teknik pemecahan masalah yang harus dilakukan pertama kali adalah kalahkan rasa takut anda yang ternyata hanya sebuah angan-angan yang berlebihan. Ada banyak jenis rasa takut untuk menyelesaikan masalah dalam memulai wirausaha, yaitu:
1.       Takut malu ditertawakan oleh orang
2.       Takut rugi
3.       Takut bangkrut atau jatuh miskin
4.       Takut kelelahan.
5.       Takut stres
6.       Takut terlihat bodoh.
7.       Takut mencoba
Takut itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.       Tidak siap karena tidak pernah mencoba
2.       Tidak tahu apa yang harus dikerjakannya.
3.       Tidak atau belum mampu mengerjakannya
4.       Tidak mau mencoba karena tidak tahan stres atau rasa frustasi secara dini.
5.       Tidak berani melakukannya.
Hal yang terpenting dalam memecahkan masalah adalah mengalahkan rasa takut anda dengan cara:
1.       Ketakutan itu hanya persepsi saja.
2.       Pelajari dari segala hal sehingga ketakutan anda berkurang.
3.       Ketakutan terkadang mangada-ada saja.
4.       Masuklah ke dalam rasa takut itu
5.       Ketakutan itu muncul karena tekanan mental dan psikologis anda akan kesumpurnaan.
6.       Persiapan yang semakin baik akan membuat rasa ketakutan berkurang.
7.       Buatlah rasa takut itu sekecil mengkin atau nyaris tiada artinya.
8.       Mulailah dari hal yang anda bisa kerjakan.
Belajar Berfikir Kreatif sebagai Kunci Keberhasilan dalam Memecahkan Masalah
Kreativitas adalah ilmu atau cara untuk mengolah sebuah masalah untuk dijadikan sebuah peluang, manfaat, penambahan ilmu pengetahuan, nilai tambah, pengalaman serta informasi yang berguna dikemudian hari.
Mana yang Lebih Penting dalam Memecahkan Masalah: Otak kiri ataukah Otak Kanan
Kecerdasan otak kiri sangat penting dalam menganalisa, menguraikan, dan menghitung segala hal yang berbau numerial (angka-angka) sehingga sangat berguna saat menghitung risiko yang akan terjadi. Sedangkan kecerdasanotak kanan cenderung melihat dari sisi yang berbeda dan di luar logka. Keinginannya untuk menentang arus dan keinginannya yang tinggi membuat ia tidak mau menyerah saat ia dihadapkan pada masalah dan terus mencoba dengan kreativitasnya untuk mencari jalan keluarnya. Penggabungan kedua kecerdasan itulah yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan untuk mengatasi masalah, bertahan hidup, dan meraih kesuksesan.
Pengetahuan adalah Perkakas anda dan Kreativitas adalah cara Memanfaatkannya (Mengolahnya)
Pengetahuan adalah perkakas yang digunakan untuk memecahkan masalah tetapi kreativitas adalah cara untuk mengolah dan ‘memasak’ ilmu pengetahuan yang anda punyai.
Teknik memecahkan masalah:
1.       Masalah itu harus dianggap realistis atau wajar dalam kehidupan sehari-hari
2.       Masalah itu penting untuk kesuksesan kita sehingga harus segera diselesaikan.
3.       Masalah itu hanya wajahnya saja yang buruk tetapi manfaatnya banyak.
4.       Masalah itu berguna dan sebagai sarana kita untuk belajar dan meningkatkan kemampuan kita (leverage).
5.       Masalah itu menggerakkan kita untuk menggunakan kreativitas dan inovasi.
6.       Cari dan temukan ujung dari permasalahannya, lalu uraikan secara berlawanan maka masalah itu akan terselesaikan.
7.       Jangan tegang, rilek dan jangan stres dulu karena jika tidak maka pemikiran jernih kita akan hilang oleh stres dan akan muncul rasa frustasi
Membedakan antara Masalah dan Bukan Masalah, dan Pemecahan  Masalah
Masalah adalah suatu persoalan yang mengandung ketidakpastian jawaban karena persoalan itu memang belum pernah ia alami sebelumnya. Tetapi banyak hal yang bukan bersifat masalah namun justru dapat menciptakan suatu ide, gagasan yang orisinil, dan pemikiran-pemikiran baru yang kreatif.
Bukan masalah adalah masalah yang tidak berkaitan dengan hal-hal, tugas, pekerjaan, atau kegiatan yang ia lakukan tetapi bisa diambil manfaat bagi dirinya di suatu saat nanti.

Pemecahan masalah kreatif adalah suatu pemecahan masalah yang belum dipecahkan sepanjang pengetahuan orang yang menghadapi masalah tersebut tetapi bukan sebuah penemuan. Sedangkan penemuan baru merupakan pemecahan masalah kreatif yang digunakan oleh orang lain sebagai solusi.
Jenis-jenis masalah dan karakteristiknya dalam sebuah usaha ada berbagai macam, antara lain:
1.       Masalah yang bersifat terkendali
Masalah yang timbul karena suatu hal akibat kesalahan faktor manusia, kerusakan alat, atau kejadian di luar kendali sistem tetapi masih bisa dikendalikan.
2.       Masalah kritis
Masalah yang harus segera diselesaikan sesegera mungkin karena memengaruhi kelancaran kegiatan lainnya.
3.       Masalah yang bersifat tidak terkendali
Masalah yang tidak atau di luar biasanya dan bersifat tiba-tiba, tetapi kita tidak bisa mengendalikan faktor penyebabnya sehingga yang bisa dilakukan adalah melakukan antisipasi dan proaktif untuk meminimalkan dampak perubahannya.
Identifikasi Masalah
Cara mengidentifikasi masalah dan faktor penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.       Apakah jenis masalah itu bersifat kritis, terkendali atau tidak terkendali?
2.       Pelajari apa dampak dari masalah tersebut.
3.       Telusuri masalah dari ujung akhir kemudian ke belakang hingga faktor-faktor penyebabnya.
4.       Uraikan satu per satu faktor penyebabnya dan mulailah menghubungkan keterkaitannya dengan yang lain.
5.       Temukan faktor-faktor penyebabnya hingga bila diselesaikan akan berdampak bagaimana.
Uraikanlah hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut, yaitu:
a.       Masalah mesin itu sendiri
b.      Masalah SDM- nya
c.       Masalah sistem dan perawatannya
d.      Masalah sumber dayanya (penggunanya)
e.      Masalah spare part-nya
f.        Masalah waktu pemakaiannya
Mencari dan Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Ada beberapa cara dalam mencari dan menentukan alternatif pemecahan masalah, yaitu:
1.       Merumuskan masalah dengan melihat faktor penyebabnya.
2.       Pengumpulan data riil dan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu.
3.       Membuat kerangka keputusan terlebih dahulu beserta solusinya.
4.       Mengadakan riset baik itu dalam bentuk audit data atau penelusuran di lapangan.
Kumpulan semua data-data yang ada perihal:
1.       Kaitannya dengan aliran (flow) proses keputusan manajemen.
2.       Kaitannya dengan dampak kualitas
3.       Kaitannya dengan aliran (flow) proses pekerjaan dan prosedur pekerjaan.
4.       Kaitannya dengan pihak lain
5.       Kaitannya dengan alat, mesin, dan sarana yang digunakan.
6.       Kaitannya dengan sumber daya manusia
Alternatif dalam Merumuskan Pemecahan Masalah
Jenis-jenis alternatif pemecahan masalah itu adalah:
1.       Pemecahan masalah tunggal
a.       Setelah mengidentifikasi masalah, apakah dianggap sebagai masalah atau bukan masalah.
b.      Tentukan faktor penyebabnya.
c.       Analisa dampak masalah tunggal tersebut
d.      Setelah ditentukan dampaknya, kemudian lakukan langkah keputusan perbaikan langsung.
e.      Langkah perbaikan bisa berupa:
·         Surat keputusan manajemen tentang langkah perbaikan
·         Perubahan kebijakan perusahaan
·         Perubahan peraturan perusahaan
·         Perubahan tata tertib
·         Perbaikan prosedur kerja
f.        Melakukan langkah perbaikan
2.       Pemecahan masalah simultan tunggal (beruntun)
Hampir sama dengan cara pemecahan masalah tunggal, namun untuk analisa dampak dan identifikasinya lebih panjang, lebih teliti, lebih detail, dan dilakukan secara sekuensial (berurutan) sehingga masalah bisa diselesaikan dengan tuntas dan diawasi secara seksama.
3.       Pemecahan masalah kompleks
Pemecahan masalah kompleks sedikit berbeda dengan masalah tunggal. Perbedaannya ada pada:
a.       Proses identifikasi dan faktor penyebabnya lebih kompleks.
b.      Analisa dampaknya juga lebih banyak dan kompleks
c.       Proses langkah identifikasinya diteliti dan ditelaah dengan baik dan seksama. Bila perlu dilakukan riset dan uji coba (trial) di lapangan secara langsung dan dicatat serta ditelusuri dampak-dampaknya.
d.      Proses pengambilan keputusan perlu dilibatkan dalam rapat manajemen tingkat direksi dan manajer.
e.      Lebih fokus dari masalah simultan tunggal
f.        Lebih lama
g.       Lebih luas dampaknya
Kunci Sukses Pemecahan Masalah
Kunci sukses dalam memecahkan masalah :
1.       Bersikap tenang. Tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam memecahkan masalah.
2.       Berpikir positif.
3.       Berpikir detail dan berimajinasi tentang dampaknya secara global.
4.       Lakukan uji dan riset di lapangan bila diperlukan
5.       Berpikir kreatif dalam memecahkan masalah
6.       Berorientasi inovatif dalam mengambil langkah-langkah pemecahan masalah untuk membuat terobosan yang kreatif sehingga masalah bisa diubah menjadi peluang, gagasan, ide dan keunggulan.
7.       Perluas informasi, pengetahuan, dan wawasan yang berhubungan dengan analisa masalah tersebut sebelum mengambil keputusan
8.       Usahakan bertanya kepada orang yang berpengalaman dalam bisnis atau masalah tersebut.
9.       Cari dan rekrut orang-orang yang kompeten untuk membantu dalam proses pemecahan masalah
10.   Jangan malu bila terjadi masalah karena itu lumrah.
KEGAGALAN KARENA TAKUT RISIKO DAN MENGHINDARI MASALAH
Resiko dan Ketidakpastian
Ketidakpastian
Ketidakpastian itu berhubungan dengan keadaan yang mempunyai beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Untuk itu ketidakpastian (uncertainty) sering disebut unexpected risk atau risiko atas kejadian yang tidak diduga sebelumnya. Misalnya:
1.       Perubahan cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang yang sedang dikirim
2.       Risiko yang diakibatkan oleh bencana alam
Adapun ciri-ciri risiko dari ketidakpastian adalah:
1.       Tidak bisa diduga sebelumnya
2.       Sulit direncanakan
3.       Bersifat tiba-tiba
4.       Bisa digolongkan force majeure (misalnya bencana alam)
Risiko (expected risk)
Risiko adalah keadaan yang bisa bersifat ketidakpastian dan bisa juga bersifat kepastian yang dapat dikalkulasikan secara kuantitatif. Kuncinya adalah seberapa sempurna anda mendapatkan informasi.
Yang membedakan risiko dan ketidakpastian adalah seberapa sempurna informasi yang anda peroleh dan kunci utamanya ada pada informasi yang anda peroleh dan anda miliki. Conth risiko:
1.       Kerugian akibat hilangnya barang
2.       Dampak penurunan pendapatan karena penurunan penjualan
3.       Kemacetan mesin produksi yang berakibat pada jumlah barang yang diproduksi.
4.       Terbakarnya gudang barang yang berisiko terjadinya kerugian.
Klasifikasi Orang dalam Menghadapi Risiko
Banyak orang memandang risiko dengan tindakan yang berbeda dalam menghadapi risiko tersebut. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:
1.       Risk avoider
Orang yang tidak senang menghadapi risiko dan cenderung menghindari risiko atau disebut ‘risk free’ atau orang yang ingin bebas dari risiko.
2.       Risk calculator
Orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3.       Risk taker
Orang yang berani dan spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur risiko yang akan ia tanggung secara intuitif saja, sehingga sering disebut speculator atau gambler.
4.       Risk manager
Orang berani dan mampu mangambil keputusan dengan menghitung terlebih dahulu tingkat risiko dan ketidakpastiannya dengan mengandalkan intuisinya untuk keuntungan bisnis di masa mendatang

Klasifikasi Risiko
Secara umum, risiko bisa diklasifikasikan sebagai berikut:
1.       Risiko murni
Risiko murni adalah risiko yang mengakibatkan dua atau lebih kemungkinan kerugian yang menguntungkan dan terjadinya risiko tersebut dapat dicegah. Contohnya:
a.       Kerugian akibat kerusakan mesin
b.      Kerugian akibat mati listrik
c.       Kerugian resiko karena kebakaran gedung
Kerugian murni hanya bisa ditanggulangi tetapi tidak bisa mencegah kerugiannya.
2.       Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah risiko yang mengakibatkan dua atau lebih kemungkinan kerugian yang terjadi. Kerugian yang terjadi bisa menguntungkan dan bisa merugikan. Contohnya:
a.       Mempunyai barang yang dijual dengan nilai rupiah tetapi dibeli dengan mata uang asing sehingga bila nilai kurs Dollar terhadap rupiah mangalami kenaikan dan berdampak pada kerugian jika anda membeli barang tersebut. Begitu pula sebaliknya
b.      Membeli mobil tanpa diasuransikan mengandung risiko spekulatif, yaitu bila mengalami musibah maka perusahaan akan mengalami kerugian. Namun bila tidak mengalami musibah maka perusahaan akam mengalami penghematan atas biaya asuransi yang tidak perlu dikeluarkan.
Berdasarkan jenis dampaknya maka risiko bisa diklasifikasikan sebagai berikut :
1.       Risiko sistematik
Risiko yang mempunyai dampak yang lebih kompleks dibanding risiko murni dan risiko spekulatif karena akan berdampak pada bagian-bagian lain.
Perbedaan antara risiko murni dan risiko sistematik ada pada lamanya waktu terjadinya kejadian yang berdampak pada besarnya risiko. Risiko sistematik lebih lama terjadinya suatu kejadian dibanding risiko murni.
2.       Risiko spesifik
Risiko yang mempunyai dampak spesifik atau khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalkan tingkat risikonya.
Pandangan  Orang tentang Risiko
Risiko bagi seorang ‘risk avoider’ adalah sumber masalah sehingga ia menjauhkan diri dari risiko, tetapi bisa kah kita meniadakan risiko? Tidak, karena risiko yang kita anggap ‘nol’ atau bebas adalah risiko yang bagi kita tidak dianggap atau tidak berarti. Kemampuan untuk mengenal risiko merupakan sebuah keunggulan dan risiko tidak selamanya buruk karena di dalam risiko terkandung keuntungan atau manfaat sebesat risiko yang anda lihat.
Jenis-jenis Risiko dalam Usaha
Jenis-jenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha adalah sebagai berikut:
1.       Risiko perusahaan
Risiko yang terjadi pada usaha yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan anda atau nilai perusahaan anda (saham). Contohnya:
                         ·          Perusahaan anda didemo oleh masyarakat untuk ditutup karena pencemaran, sehingga lokasi usaha anda dipaksa ditutup oleh pemerintah setempat.
2.       Risiko keuangan
Risiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian di aspek keuangan perusahaan. Contoh:
ü  Risiko selisih kurs mata uang. Bila produk anda membeli dengan kurs mata uang asing, maka ada risiko kerugian akibat perubahan nilai kurs tersebut.
3.       Risiko likuiditas (ketersediaan uang tunai)
Terjadi pada saat adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan sehingga menyebabkan permasalahan dalam ketersediaan uang tunai dalam perusahaan.
4.       Risiko permodalan
Risko yang terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan yang membuat modal usaha anda mengalami penurunan yang signifikan.
5.       Risiko pasar
Risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, daya hidup pelanggan, dan munculnya pesaing baru yang besar di pasar produk anda. Dampaknya mengurangi jumlah persentase pasar dan omzet penjualan.
6.       Risiko operasional
Risiko operasional adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan atas tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktifitas, inovasi, proses, dan mutu produk.
7.       Risiko lainnya
Risiko lainnya yang sering juga dalam perusahaan selain risiko di atas adalah:
a.       Risiko investor
b.      Risiko strategis
c.       Risiko reputasi
d.      Risiko merek dan pemasaran
e.      Risiko lingkungan sosial dan enkonomi
Faktor Penyebab Timbulnya Risiko
1.       Perubahan
Ø  Lingkungan dan global
Ø  Sosial dan ekonomi
Ø  Persaingan
Ø  Gaya hidup
Ø  Tren pasar
Ø  Teknologi
2.       Kesalahan strategi dan perencanaan
3.       Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian di luar rencana
4.       Persiapan yang kurang matang
5.       Kelengahan pribadi atau penanggung jawab
Cara Mengidentifikasi Risiko
Mengidentifikasi risiko merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan agar dapat meminimalisasi risiko yang terjadi. Adapun cara-cara untuk mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut:
1.       Metode analisa dari pengalaman dan sejarah
Gunakan informasi dan data yang ada untuk dianalisa tentang risiko yang akan terjadi di kemudian hari. Misalnya:
v  Informasi mengenai keluhan pelanggan
v  Informasi mengenai kecacatan produk
2.       Metode pengamatan dan survei
Dengan melakukan pengamatan dan survei, maka akan didapat sekumpulan informasi tentang hal yang kita inginkan. Contohnya:
v  Pengamatan dan survei untuk tingkat kebutuhan pasar
v  Pengamatan dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan
v  Pengamatan dan survei untuk menemukan produk baru
3.       Metode acuan
Metode acuan akan sering digunakan dalam menemukan kelemahan, peluang, hambatan, kekuatan, dan ancaman sehingga wirausahawan mengetahui apakah produk, strategi, dan mutunya telah sesuai dengan pasar.
4.       Metode dari para pakar atau pendapat ahli
Kita bisa mengidentifikasi risiko dan hal-hal yang mungkin terjadi dengan bertanya kepada para ahli. Hal ini bisa meminimalisir kerugian yang akan terjadi.
Mengatasi dan Memperkecil Risiko
Apapun risikonya, mengatasi dan memperkecil risiko menjadi salah satu faktor sukses dalam berwirausaha. Cara mengatasi dan memperkecil risiko adalah:
1.       Gunakan pengetahuan anda untuk mengetahui secara dini dampak yang akan terjadi atau risikonya.
2.       Pengalaman adalah guru terbaik dalam memperkecil risiko.
3.       Berpikir kreatif dan inovatif bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya
4.       Asuransikan apa yang perlu diasuransikan.
5.       Kerja dan berpikir prestatif adalah faktor pendorong untuk mendapatkan pengatahuan yang baru melalui problem and experiential based learning.
6.       Keahlian menganalisa, menalaah, menilai, menguraikan sebab akibat, dan keyakinan diri untuk mengambil risiko.
Prosedur menganalisis Risiko Usaha
1.       Apa tujuan dan sasaran (visi dan misi) anda terhadap kejadian yang mengandung risiko tersebut. Setelah mengetahui tujuan dan sasaran anda maka bisa ditarik garis lurus dari posisi sekarang dengan sasaran anda sehingga diharapkan risiko yang akan terjadi tidak begitu besar bila ada sedikit penyimpangan dari anda.
2.       Coba meneliti apakah ada alternatif-alternatif lain dari risiko yang akan terjadi.
3.       Pilih, rencanakan, dan tentukan langkahnya.
4.       Taksirlah risiko lain yang bisa muncul dari taksiran tabel sebab akibat kemudian anda coba lagi menaksir apakah ada risiko yang melekat di dalamnya tetapi anda belum mengetahui dan menyadarinya.
5.       Kumpulkan semua informasi yang bisa anda dapatkan sebagai bahan pertimbangan.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menjadi wirausahawan yang cerdas berarti pandai mengambil keputusan yang bertujuan positif, menguntungkan bagi usahanya dan tentunya untuk menyelesaikan masalah, tetapi perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis keputusan yang bisa dilakukan oleh seorang wirausahawan yang cerdas.
Jenis Keputusan
Ada beberapa jenis keputusan yang sering kita lakukan dan juga biasa diambil oleh seorang wirausahawan. Jenis-jenis keputusan itu adalah sebagai berikut:
1.       Keputusan untuk mengambil solusi dalam menyelesaikan masalah (problem solving decision)
Pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang baru saja terjadi agar terselesaikan dengan baik. Contohnya:
v  Terjadinya tagihan konsumen yang tidak terbayar; untuk itu segera diambil keputusan agar masalah tersebut bisa terselesaikan.
2.       Keputusan berdasarkan intuisi (intuitif decision)
Sebuah keputusan yang diambil bukan karena ada masalah yang terjadi tetapi mungkin akan terjadi di kemudian hari sehingga tujuannya adalah bersifat personal
3.       Keputusan kreatif (creative decision)
Bila masalah itu sering terjadi dan terus terjadi baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kegiatan bisnis maka perlu diambil sebuah keputusan yang bersifat tuntas dan kreatif yang mungkin mengandung manfaat inovasi agar dikemudian hari tidak terjadi lagi.
4.       Keputusan untuk mengatasi konflik (conflict decision)
Dalam menyelesaikan konflik perlu diambil sebuah keputusan agar tidak berujung pada pertikaian atau mengarah ke sesuatu yang bersifat negatif bagi usaha atau tim anda.
5.       Keputusan yang diambil berdasarkan alasan yang strategis (strategic decison)
Perbedaan keputusan ini adalah terletak pada:
a.       Alasan yang kuat dalam visi jangka panjang
b.      Lebih strategis dari keputusan kreatif, intuitif, dan kreatif karena dampaknya lebih luas.
c.       Punya risiko lebih besar dari jenis keputusan-keputusan lainnya.
d.      Bersifat survival, artinya keputusan ini dibuat agar bisa bertahan dari konflik yang terjadi atau yang akan terjadi di masa yang akan datang.
6.       Tidak ada keputusan atau keputusan diam (silent decision)
Apapun tindakan dan langkah kita itu sekalipun bersufat ‘diam seribu bahasa’, maka itu adalah sebuah keputusan yang diambil untuk sifat:
a.       Menunggu apa yang akan terjadi
b.      Melihat reaksinya
c.       Tidak mau mengikuti arus atau emosi yang terjadi
d.      Membiarkan itu terjadi
Untuk itu, jenis keputusan yang tidak mengambil tindakan atau keputusan untuk diam disebut keputusan diam (silent decision).
Latar Belakang Sebuah Keputusan
1.       Diambil untuk memenuhi harapan yang selama ini diinginkannya. Misal :
                       ·            Demi citacita
2.       Karena itu adalah pilihan yang terbaik daripada tidak mengambil keputusan. Misal:
                       ·            Menyelesaikan masalah agar tidak mengganggu jalannya usaha
3.       Sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga ia merasa bahwa keputusan yang diambil tidak begitu berisiko bagi usahanya atau dirinya.
4.       Karena memang sudah direncanakan sebelumnya.
5.       Diambil agar muncul semangat baru (motivasi)
Terkadang sebuah keputusan itu perlu diambil agar bisa lebih semangat lagi atau muncul gairah yang menggelora karena sebuah ‘kepercayaan’.
Proses Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang memengaruhi dan tahap-tahap proses pengambilan keputusan adalah:
1.       Motif
Motif adalah latar belakang atau alasan mengapa keputusan itu diambil.
2.       Tujuan dari sebuah keputusan (visi dan misi)
Tanpa tujuan, keputusan yang diambil akan sia-sia dan mubazir karena tidak ada arah yang jelas.
3.       Analisa untuk mencari penyebab masalah
Proses selanjutnya adalah menganalisa masalah untuk mencari faktor penyebab dan hal-hal yang bisa diketahui lebih jelas lagi.
4.       Menganalisa risiko yang ada
Proses penting yang menyertai analisa penyebab masalah adalah analisa risiko untuk mengetahui faktor akibat agar kita mengetahui apa saja yang risiko yang terjadi bila kita mengambil suatu keputusan.
5.       Mencari alternatif pemecahan masalah yang bisa diambil
Alternatif pemecahan masalah adalah soft decision atau keputusan awal dari sebuah keputusan akhir. Untuk itu sebelum diambil sebuah keputusan akhir maka sangat diperlukan beberapa alternatif dari pemecahan masalah sebelum pengambilan keputusan.
6.       Trial and research
Keputusan yang strategis perlu melalui riset dan uji coba lapangan agar didapatkan input yang akurat dan baik.
7.       Feedback atau input dari kejadian uji coba
Kegiatan riset dan uji coba pasti mendapatkan pengalaman, informasi, hal penting, dan pengetahuan yang akan diambil sebagai umpan balik (feedback) untuk diolah kembali sehingga akan didapat informasi yang lebih akurat dalam rangka proses pengambilan keputusan akhir.
8.       Untuk merumuskan masalah dan mengambil kesimpulan
Hasil informasi dari lapangan yang berupa feedback akan digunakan dalam membuat alternatif keputusan atau alternatif pemecahan konflik sebagai sebuah kesimpulan.
9.       Untuk mendapatkan keputusan akhir
Setelah didapatkan beberapa alternatif pemecahan masalah dan alternatif keputusan, maka yang harus dilakukan adalah membuat skala prioritas dari berbagai alternatif pemecahan konflik.
10.   Komunikasikan keputusan anda
Keputusan tidak ada artinya bila tidak dikomunikasikan kepada pihak lain yang terkait sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam mempersepsikan sebuah keputusan.






BAB 9: ANALISA DATA, PERKIRAAN DAN RENCANA BISNIS

ANALISA DATA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS
Tujuan analisa Data
Tujuan dan manfaat analisa data bagi sebuah bisnis adalah sebagai berikut:
1.       Memperoleh data yang lebih akurat dan akan diberikan kepada bagian lain yang membutuhkannya, seperti manajemen, keuangan, penjualan, dan lain-lain.
2.       Menemukan suatu kecenderungan di masa datang dari data-data yang telah diketahui dan dikumpulkan.
3.       Meminimalisir risiko kegagalan dari sebuah keputusan strategis yang akan diambil sebelum bisnis dimulai.
4.       Mengetahui kondisi dan kinerja bisnisnya.
5.       Mengetahui kecenderungan permintaan pasar terhadap produknya dengan riset dan survei lapangan secara langsung dan tidak langsung.
6.       Untuk mengetahui pola dari data dan informasi yang terjadi.
7.       Untuk membuat prediksi suatu hal yang bisa dijadikan acuan kerja.
Namun, tujuan akan tidak sesuai dengan kenyataan bila sumber, jenis, dan akurasi datanya tidak tepat.
Jenis-jenis Data yang Dianalisa dalam Pengambilan Keputusan
Jenis-jenis data yang dibutuhkan untuk dianalisa adalah sebagai berikut:
1.       Data produk yang tidak lolos uji kualitas (defect product) untuk mengetahui seberapa besar persentase produk gagal dari total produk yang diproduksi.
2.       Data piutang yang tidak terbayar oleh pelanggan atau kredit macet yang pembayarannya melebihi hari syarat pembayaran (term of payment) yang telah ditentukan.
3.       Seberapa besar tingkat permintaan kebutuhan akan produk di pasar dalam rangka peluncuran produk baru.
4.       Tingkat kepuasan pelanggan akan suatu produk.
5.       Keinginan produk dari konsumen yang belum ada di pasar atau untuk langkah perbaikan dan inovasi produk.
Sumber-sumber Analisa Data
Sumber-sumber data yang perlu diketahui dan dimanfaatkan oleh seorang wirausahawan adalah sebagai berikut:
1.       Sumber data langsung dari lapangan melalui riset dan survei, seperti data kuisioner, telepon langsung, dan wawancara langsung dengan terget konsumen dan diambil informasinya.
2.       Sumber data yang berasal dari media surat kabar, seperti koran, majalah, tabloit, dan lain-lain.
3.       Sumber data dari internet. Banyak situs yang bisa membantu untuk dimanfaatkan data-datanya. Contohnya:
Ø  Google                                       : www.google.com
Ø  Alta vista                                   : www.altavista.com
4.       Search directories atau direktori pencarian. Banyak situs yang bersifat library atau informasi yang bisa diambil datanya. Contohnya:
Ø  Strategis                                    : www.strategis.ic.gc.ca
Ø  Media finder                           : www.mediafinder.com
Ø  Canoe                                        : www.canoe.com
5.       Sumber-sumber lain seperti Pusat Data Statistik, Bappenas, dan lain-lain.
6.       Kunjungan langsung ke tempat-tempat perpustakaan, seperti perpustakaan universitas, perpustakaan nasional, dan toko-toko buku.
7.       Sumber dari data internal perusahaan.
Metode Analisa Data
Ada beberapa jenis metode analisa data yang digunakan oleh sebagian besar orang, tetapi yang sering digunakan ada dua jenis metode, yaitu: metode kuantatif (metode nemuerial) dan metode kualitatif (metode nonnumerial).
Metode Analisis Kuantatif
Metode ini digunakan dalam pengambilan keputusan berdasarkan kesimpulan dari hasil analisa kuantatif atau perhitungan secara numerikal suatu data, informasi, dan kejadian-kejadian di masa yang lalu. Jenis metode kuantitatif dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.       Time series method
a.       Dekomposisi
b.      Moving average (rata-rata bergerak)
c.       Exponential smoothing
d.      Exponential smoothing dengan penyesuaian kecenderungan (trend adjusment)
2.       Causal method (metode sebab-akibat)
a.       Proyeksi kecenderungan (trend projection)
b.      Metode sebab-akibat secara regresi lineier
1. Time Series Method
         Time series method adalah pendekatan yang menggunakan asumsi perhitungan kuantitatif untuk peramalan atau sebagai dasar pengambilan keputusan atas suatu kejadian, kondisi, dan data yang terjadi di masa lalu. Data time series bisa bersifat harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
Metode analisis data dengan time series terdiri dari 4 komponen, yaitu:
a.       Trend (T) adalah kecenderungan yang bisa bersifat akan naik atau akan turun dari data sepanjang waktu analisis.
b.      Seasonality (S) adalah pola data yang bersifat berulangan dan sering terjadi pada suatu periode seperti kejadian yang berulang setiap mingguan, bulanan, atau tiga bulanan karena faktor yang sama dalam waktu yang sama tetapi tidak bersifat cycles. Kondisi perulangan (seasonality) umumnya disebabkan oleh faktor musiman, seperti musim kemarau, musim penghujan, libur hari raya dan lain-lain
c.       Cycles (C) adalah pola data yang terjadi dengan kecenderungan bersifat selalu berulang dan kembali ke yang sama dengan waktu yang sama, seperti munculnya era 70-an, back to eighty, dan lain-lain.
d.      Random variation (R) adalah variasi data yang terjadi dan bersifat acak (random) sehingga sulit untuk ditebak arah, pola, dan kecenderungannya.
Metode dekomposisi
Metode ini menggunakan penggabungan (dekomposisi) data-data yang bersifat time series sehingga bisa diambil suatu informasi terpadu yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan. Metode ini sering digunakan untuk melihat kecenderungan permintaan (trend of demand). Rumus metode dekomposisi adalah :
Trend of demand : T X S X C X R
Di mana:
T = Trend
S = Seasonality
C = cycles
R = Random
Metode ini berguna untuk mengamati pola data untuk digunakan peramalan yang akan datang
Metode Moving Average (MA) – Metode rata-rata bergerak
Metode ini sangat sering digunakan dalam analisis data untuk menentukan suatu peramalan dengan cara menghilangkan rata-rata dari beberapa waktu sebelumnya untuk sejumlah data tertentu dengan catatan pola kecenderungannya stabil sepanjang waktu.
Exponential Smoothing
Metode exponential smoothing (ES) merupakan salah satu metode peramalan dan cara ini relatif lebih mudah digunakan karena tidak memerlukan data yang banyak.
Causal Method
Ada beberapa metode dalam causal method, tetapi yang sering digunakan ada beberapa jenis, diantaranya:
Trend Projection (proyeksi kecenderungan)
Metode ini termasuk metode sebab-akibat yang digunakan dengan mempertimbangkan hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang saling memengaruhi. Variabel-variabel yang memengaruhi disebut juga dengan:
Ø  Variabel independen (X)
Ø  Variabel yang dipengaruhi oleh veriabel independen adalah Y
Linier Regression (regresi linier)
Metode ini prinsipnya sama dengan trend projection. Perbedaannya adalah variabel independennya adalah bukan waktu tetapi bisa berbagai macam dan variabel yang dipengaruhinya variabel dependen (Y) dapat berupa aspek-aspek lain yang dipengaruhi oleh variabel independen (X).
Metode Analisis Kualitatif
Metode ini tidak bersifat menggunakan asumsi perhitungan untuk melakukan peramalan bisnis perusahaan namun lebih menitikberatkan pada kejadian-kejadian atau kondisi-kondisi yang telah terjadi di masa lalu. Misalkan:
1.       Asumsi pendekatan yang bersifat pendapat atau usulan orang lain
2.       Asumsi pendekatan yang bersufat gagasan atau ide orang lain
3.       Asumsi pendekatan yang bersifat naluri atau intuisi
4.       Asumsi pendekatan yang berasal dari kesimpulan sebuah diskusi rapat, pertemuan, pembicaraan, atau yang sejenisnya.
Ada beberapa pendekatan yang biasa digunakan dalam metode analisa data secara kualitatif, yaitu:
1.       Pendapat para eksekutif (direksi) yang bertumpu pada pengalaman, pengetahuan, dan pemikiran-pemikirannya.
2.       Gabungan dari pendapat beberapa orang.
Contoh metode dengan analisa secara kualitatif adalah :
METODE DELPHI
Metode ini menggunakan pendekatan berdasarkan proses interaksi dengan melibatkan para eksekutif atau direksi yang ditempatkan di beberapa tempat yang berbeda untuk membuat sebuah peramalan . ada 3 partisipan yang mengikuti dan dilibatkan dalam metode pendekatan ini, yaitu:
a.       Para pengambil keputusan, seperti CEO, presiden direktur, general manager atau manager director
b.      Staf ahli yang mempunyai keterkaitan dengan topik yang akan dibuat peramalan bisnisnya, seperti staf ahli penjualan, staf ahli produksi dan lain-lain.
c.       Para responden, yaitu orang, karyawan, atau komsumen yang bisa dilibatkan dalam proses pendekatan analisa data untuk membuat peramalan di mana tugas responden ini adalah memberikan pendapat, saran, kritik, dan lain-lain.
Tugas dari tim ini adalah untuk melakukan pendekatan peramalan yang bersifat aktual
1.       Riset pasar (costumer market survei)
Metode ini menggunakan masukan-masukan, informasi, gagasan, data, dan pendapat dari pelanggan untuk berbicara mengenai topik yang akan dibuat peramalan.
2.       Tingkat kesalahan peramalan (forecasting error)
Semakin kecil perbedaan antara nilai hasil peramalan dan nilai aktual berarti tingkat kesalahannya semakin kecil dan metode peramalan yang digunakan semakin baik.
ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri.
Manfaat Analisis Masalah
Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT, yaitu Strengh, Weakness, Opportunity, and Threats sebelum diambil sebuah keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah. Manfaatnya adalah sebagai berukut:
1.       Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi
2.       Untuk membuat rekomendasi
3.       Informasi lebih akurat
4.       Untuk mengurangi risiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali.
5.       Menjawab hal yang bersifat intuitif atau keputusan yang bersifat emosional.
Kerangka Analisa Pemecahan Masalah dengan SWOT
Kerangka dan tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu:
Ø  Tahap 1 : pahami, ketahui, dan mengerti informasi yang didapat atas hasil riset dan uji coba saat kita ingin menentukan alternatif pemecahan masalahnya.
Ø  Tahap 2 : memahami masalah yang ingin dianalisa, yaitu:
                       ·            Kekuatan yang ada dalam masalah itu
                       ·            Kelemahan dari masalah yang terkandung di dalamnya, bisa berupa risiko atau akibat yang akan terjadi
                       ·            Apakah ada peluang dan kesempatan yang muncul dari masalah tersebut
Analisis SWOT dalam Proses Memutuskan Menjadi Wirausahawan
1.       Mengetahui tujuan analisis SWOT untuk bisnis anda dalam hubungan dengan keputusan bisnis.
                       ·            Kearah mana perusahaan akan dibawa?
                       ·            Apakah faktor-faktor kunci yang harus diperhatikan saat anda ingin memasuki bisnis (industri) tersebut dan pasarnya?
2.       Uraikan sekilas tentang bisnis anda di industri yang akan anda analisis
                       ·            Bagaimana posisi perusahaan anda dalam sebuah flow industri?
                       ·            Bagaimana harga produk anda akan ditentukan agar bisa bersaing di pasar?
3.       Uraikan tentang organisasinya
                       ·            Bagaimana struktur organisasi usaha anda?
                       ·            Kekuatan dan kelemahan organisasi anda sangat penting diketahui secara dini.
4.       Evaluasi SWOT secara keseluruhan
                       ·            Bagaimana peluang dari bisnis anda dalam persaingan pasar yang ingin anda masuki?
                       ·            Bagaimana kelemahan produk, SDM, teknologi, organisasi, dtrategi, dan taktik yang ingin anda gunakan?
                       ·            Sejauh mana kekuatan posisi perusahaan anda dalam persaingan di industri tersebut?
5.       Setelah anda mengevaluasi dan mengetahui faktor-faktor kuncinya, maka mulailah membuat strategi bisnisnya dengan menyusun visi dan misi bisnis anda.
Penerapan Analisis SWOT dalam Mengambil Keputusan
Analisis SWOT adalah sebuah alat analisis yang penting bagi seorang wirausahawan dalam memutuskan strategi bersaingnya. Analisis digunakan dalam:
1.       Memasuki sebuah industri baru
2.       Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
3.       Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
4.       Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan
5.       Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.
Ketika anda membuat analisis SWOT saat memasuki sebuah industri, ada 2 faktor penting yang harus anda pertimbangkan, yaitu:
1.       Faktor internal perusahaan
Ø  Pemasok (supplier)
Ø  Konsumen (pasarnya)
2.       Faktor eksternal perusahaan
Ø  Masuknya produk pesaing yang baru sebagai ancaman bisnis anda
Ø  Munculnya produk pengganti yang tiba-tiba muncul yang bisa menggantikan produk anda di pasar.
MERENCANAKAN PETA BISNIS
Pendahuluan
Aspek perencanaan, persiapan, dan peta perjalanan harus dilakukan oleh seseorang dalam mewujudkan suatu mimpi dan tujuannya. Begitu pula dengan sebuah bisnis yang memerlukan rencana bisnis (business plan).
Rencanakan Peta Bisnsi Anda
Tahapan-tahapan dalam rencana bisnis adalah:
1.       Tahapan riset dan survei lapangan, seperti perilaku konsumen, perilaku pasar, tingkat permintaan, tren, dan arah perubahan persaingan
2.       Tahapan pengumpulan data dari internal dan eksternal
3.       Tahapan evaluasi data dan pengelolaan data dengan metode-metode statistik atau metode-metode analisa yang lain.
4.       Tahapan penyelesaian hasil riset dan survei untuk mematikan bahwa data dan informasi itu sudah akurat dan benar.
5.       Tahapan perencanaan dan analisa pemilihan strategi perushaan atas hasil riset
6.       Tahapan persiapan, pembuatan, dan penyusunan rencana bisnis.
Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi seorang wirausahawan dalam memulai, mengambil keputusan, dan menjalankan usahanya. Tujuan dari rencana bisnis bukan hanya sebagai buku pedoman atau buku pegangan dalam berbisnis, tetapi untuk dijalankan dan sebagai peta perjalanan bisnis agar kegiatan bisnis yang akan dan telah dilakukannya itu tetap berada di jalur yang benar.
Manfaat Rencana Bisnis
Ditinjau dari sisi positifnya, ada beberapa manfaat penting rencana bisnis bagi wirausahawan dalam mensukseskan bisnisnya, yaitu:
1.       Membantu wirausahawan untuk berpikir tentang bisnisnya melalui ide-ide yang dituangkan dalam sebuah rencana yang terintegrasi dengan baik
2.       Membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan mengevaluasi ide-ide bisnis sehingga risiko kegagalan bisa diminimalisir.
3.       Memberikan informasi dan sinyal bagi bisnisnya agar tetap berjalan dengan benar, sehingga rencana bisnis itu bisa menjadi ‘mercusuar’ (pedoman) bagi perjalanan bisnisnya.
4.       Meningkatkan kepercayaan diri dari wirausahawan bila bisnisnya berjalan dengan baik sesuai rencana bisnis
5.       Untuk belajar dari kegagalan, kesalahan, dan pandangan-pandangan bisnis yang tidak sesuai pada saat menjalakan bisnis.
Tetapi tidak sedikti wirausahawan yang enggan membuat rencana bisnisnya dikarenakan alasan-alasan sebagai berikut:
1.       Bisnisnya masih terlalu kecil, jadi belum saatnya membuat rencana bisnis.
2.       Omzet belum terlalu besar
3.       Organisasi bisnisnya masih sederhana dan tidak terlalu sulit untuk dikendalikan sehingga masih bisa diawasi secara langsung.
4.       Merasa yakin bahwa bisnis bisa sukses tanpa rencana bisnis yang tertulis karena semua ada dalam pikiran wirausahawan tersebut.
5.       Terlalu teoritis, sedangkan bisnis bersifat praktis sehingga sulit untuk diterapkan dan dilaksanakan.
Business plan yang disusun bertujuan untuk:
1.       Mencari investor
2.       Menjual perusahaan
3.       Memulai usaha baru dengan tujuan agar usahanya menjadi besar
4.       Kredit bank, dan lain-lain.
Bagian Penting dalan Rencana Bisnis
Ada 5 bagian penting yang harus terkandung dalam rencana bisnis bila digunakan untuk memulai usaha atau mencari investor, yaitu:
1.       Mengidentifikasi rencana bisnis
2.       Merancang konsep bisnis
3.       Membuat peta jalan bisnis
4.       Menentukan alternatif-alternatif strategi sebagai cadangan untuk antisipasi dalam meminimalkan risiko yang akan terjadi.
5.       Menyusun rencana jalan keluar bila terjadi kegagalan total dalam bisnis atau terjadi likuidasi bisnis.
Apa yang dibahas dalam Rencana Bisnis
Business plan yang baik harus mengandung informasi-informasi yang diperlukan pihak-pihak terkait sehubungan dengan kepentingan bisnisnya dalam rangka mengambil sebuah keputusan yang strategis. Ada ‘framework’ yang perlu dipaparkan dan diketahui oleh wirausahawan dalam menyusun format business plan, yaitu:
1.       Format konsep bisnis (business concept)
2.       Format konsep strategi pemasaran (marketing  plan)
3.       Format konsep operasional (operational concept)
4.       Format konsep dan strategi perencanaan keuangan (financial plan and concept)
5.       Format-format lain yang dibutuhkan
Format Penyusunan dan Pembuatan Rencana Bisnis
Kerangka dan format penyusunan rencana bisnis terdiri dari beberapa bagian pokok, yaitu:
1.       Introduction (perkenalan)
a.       Nama dan alamat bisnis
b.      Dalam bidang apa di mana bisnis anda bergerak?
c.       Apa keinginan secara spesifik di sisi keuangan, pasar, posisi bisnis di pasar, dan filosofinya?
d.      Hal-hal lain yang diharapkan
2.       Executive summary, di mana hal tersebut harus clear, exciting, effective, and attractive.
a.       Biasanya tidak lebih dari 1 halaman
b.      Latar belakang rencana bisnis anda, maksud dan tujuannya
c.       Ringkasan singkat rencana bisnis andan dalam hal:
Ø  Pemasarannya
Ø  Industrinya
Ø  Persaingannya
Ø  Produksinya
Ø  Keuangannya
3.       The product
a.       Tentukan apakan bisnis anda akan konsetrasi ke arah:
v  Product based service (produk dan produksi)
v  Service based (menjual, skill, knowledge, konsultasi, dan lain-lain)
b.      Product based sering disebut ‘tangible product’
c.       Service based sering disebut ‘intangible product’
d.      Ada dua jenis penggolongan produk anda, yaitu:
Ø  High involvement product
Produk yang secara karakteristik perlu analisa yang kuat, proses pengambilan keputusan untuk membeli membutuhkan proses yang lebih lama, rumit, butuh banyak informasi, dan lain-lain.
Ø  Low involvement product
Produk yang secara karakteristik tidak memerlukan analisa yang kuat, proses pengambilan keputusannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dampak yang tidak terlalu besar, sepele, dan lain-lain
e.      Uraikan produk utama atau jasa dari bisnis anda dan tujuan anda menawarkannya kepada calon pelanggan.
f.        Berilah nama produk anda yang berorientasi “differentiation strategy”, bisa secara:
Ø  Nama (mengasosiasikan keunggulan produk anda )
Ø  Kemasan (manfaat, kemudahan , daya tahan, kualitas)
Ø  Warna (kombinasi dan jenis warna)
Ø  Kelengkapan
g.       Terangkan hal-hal yang anda rasa cukup beralasan yang berhubungan dengan mengapa konsumen harus membeli produk anda
h.      The status of protection yang bersifat legalitas, perizinan, dan aspek hukum dari produk anda.
4.       The business
Dalam uraian anda harus mengandung:
a.       Name of the business
b.      Business form or structure
c.       Key people
Ø  Owner
Ø  Partner
Ø  Investor
Ø  The key employe
Ø  Professional advisor?
d.      Place or office
e.      Location of business
f.        Contact numbers
g.       Business place will be regristered or incorporated?
h.      Date of business start up?
i.         Business license number, date, and place issued
Ø  NPWP
Ø  Domisili Usaha
Ø  PKP
Ø  TDP
Ø  Lembaga Negara
Ø  Pendaftaran ke Departemen Kehakiman
Ø  Business identity and design:
                                                                       ·            Company name
                                                                       ·            Logo, Tag line and Positioning
5.       The industry
Biasanya berisi:
a.       Industry profile:
Ø  Kiat-kiat berapa total penjualannya
Ø  Type of business
b.      Industry trends
Ø  Technology trend
Ø  Politics
Ø  Economics
Ø  Social
Ø  Culture
Ø  Behavior
c.       Key succes and failure in the industry
d.      Entry barriers: easy or difficult ?
e.      Exit barreirs: easy or difficult?
f.        How this new business will compete in the industry
g.       Special thing that makes this new business competitive and able to succeed in the industry
h.      Business sector:
ü  Agricultural, forestry, dan fishing
ü  Construction
ü  Manufacturing
ü  Mining
ü  Retail and consumers
ü  Service
6.       Business goals
Uraian bisnis anda harus jelas, yaitu mengenai:
a.       Visi bisnis anda (dream)
b.      Misi bisnis anda
c.       Tujuan bisnis anda >15 tahun
d.      Quality policy (kebijakan mutu) dari bisnis anda
e.      Sasaran mutu bisnis anda
f.        Budaya mutu yang telah anda tentukan serta kebijakan mutunya
g.       Strategi jangka panjang (5-10 tahun)
h.      Strategi jangka pendek (1-5 tahun)
i.         Program-program dalam 1 tahun
j.        Rencana dan aksinya untuk mewujudkan strategi tersebut.
7.       Marketing plan – how will you reach buyers
Tentukan strategi pembeda (differentiation) dari 3 jenis aspek kualitas bisnis anda:
a.       Company (business)
Apa yang membedakan bisnis anda secara spesifik dengan pesaing anda?
b.      Product
Apa yang membedakan produk-produk anda dengan produk pesaing dari sisi apapun?
c.       Personnel (orang-orengnya)
Apa yang membedakan personil anda dengan personil pesaing-pesaing anda
Ada tiga aspek strategi pemasaran yang sangat penting:
a.       Market share
Ø  Segmen pasar anda apa dan siapa?
Ø  Dari segmen tersebut, mana yang anda bidik secara khusus?
Ø  Lalu, apa posisi bisnis dan produk anda yang membuat costumer memandang lain dan mudah untuk mengingatnya?
b.      Heart share
Ø  Apa strategi ‘relationship’ anda dengan konsumen?
Ø  Bagaimana membuat orang lain senang dan terus ingin berhubungan dengan bisnis anda?
c.       Mind share
Ø  Bagaimana strategi ‘brand’ anda?
Ø  Wujudkanlah dalam proses bisnis lalu dalam pelayanannya
Cara menentukan marketing strategy adalah merencanakan strategi 6P, yaitu:
a.       Product, seperti apa?
b.      Price, mau di mana dan kebijakannya.
c.       People, kriteria dan minimalnya
d.      Promotion, cara dan dtrateginya seperti apa
e.      Place, tempat yang mendukung stretegi di atas
f.        Profit, margin (batasannya) seberapa?
8.       Financial plan
Mempersiapkan financial statement (rencana laporan keuangan) yang sederhana. Financial plan itu berisi:
a.       Estimasi pangsa pasar dari produk anda
b.      Estimasi penjualan tiap tahun
c.       Estimasi biaya operasionalnya
d.      Siapa-siapa calon pemasok yang memberikan produk berkualitas dengan harga optimal dan di mana material itu didapat
e.      Tentukan modal investasi:
Ø  Investasi untuk mendirikan perusahaan:
ü  Dokumen dan perizinan
ü  Persiapan
ü  Gedung dan prasarana
ü  Infrastruktur
ü  Dan lain-lain
Ø  Investasi untuk menjalankan usaha:
ü  Cash flow
ü   Gaji
ü  Listrik dan telepon
ü  Promosi, dan lain-lain
Ø  Investasi untuk menumbuhkan usaha:
ü  Untuk meningkatkan laba usaha
ü  Untuk meningkatkan pangsa pasar
9.       Marketing communication – how to promote your product?
Ada beberapa cara untuk mempromosikan produk atau jasa anda, antara lain:
a.       Advertising dan berapa anggarannya? Sesuaikan dengan pilihan-pilihan yang tepat dari strategi dibawah ini:
Ø  Display advertisement in newspaper
Ø  Display advertisement in trade journals, magazine
Ø  In radio
Ø  Yellow pages
Ø  Television
Ø  Multimedia
Ø  Etc
b.      Personal selling:
Ø  Sales force
Ø  Direct sales
Ø  Word of mouth
Ø  News letter, e-mail
c.       Sales promo: diskon, promo, hadiah, undian, sample
d.      Publication (publikasi)
e.      Sponsorship, seminar
f.        Point of purchase


Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah reproduksi unggas

agrostologi

tingkah laku babi